Inovasi formulasi sediaan topikal terus berkembang pesat. Dua pendekatan nanoteknologi yang telah menarik perhatian signifikan dalam beberapa dekade terakhir adalah liposom dan niosom. Kedua sistem pembawa vesikular ini menawarkan potensi besar untuk meningkatkan penetrasi obat ke dalam kulit, memperpanjang waktu tinggal obat di area target, dan mengurangi efek samping sistemik.
Kulit, sebagai organ terbesar tubuh, merupakan barisan pertahanan utama yang melindungi tubuh dari berbagai ancaman eksternal. Namun, fungsi protektifnya yang luar biasa ini juga menjadi tantangan besar dalam pengiriman obat secara topikal. Lapisan stratum korneum, lapisan terluar epidermis, adalah penghalang utama yang membatasi penetrasi sebagian besar molekul obat. Akibatnya, efektivitas banyak sediaan topikal seringkali terhambat oleh bioavailabilitas yang rendah di lokasi target.
Dalam upaya mengatasi keterbatasan ini, inovasi formulasi sediaan topikal terus berkembang pesat. Dua pendekatan nanoteknologi yang telah menarik perhatian signifikan dalam beberapa dekade terakhir adalah liposom dan niosom. Kedua sistem pembawa vesikular ini menawarkan potensi besar untuk meningkatkan penetrasi obat ke dalam kulit, memperpanjang waktu tinggal obat di area target, dan mengurangi efek samping sistemik.
Sebelum membahas liposom dan niosom, penting untuk memahami mengapa penetrasi obat topikal begitu sulit:
Liposom adalah vesikel sferis mikroskopis yang tersusun dari satu atau lebih lapisan ganda lipid (biasanya fosfolipid) yang mengelilingi inti berair. Struktur ini memungkinkan liposom untuk mengkapsulasi obat hidrofilik dalam inti berairnya dan obat lipofilik di dalam lapisan ganda lipidnya.
Mekanisme Peningkatan Penetrasi Liposom:
Aplikasi Liposom dalam Sediaan Topikal:
Liposom telah dieksplorasi untuk pengiriman berbagai obat topikal, termasuk antiinflamasi (misalnya, kortikosteroid), agen antijamur, antibiotik, dan agen antikanker. Contoh komersial liposom topikal yang sukses adalah formulasi yang digunakan untuk pengiriman ketoprofen untuk nyeri otot.
Niosom adalah vesikel non-ionik yang mirip dengan liposom tetapi dibentuk dari surfaktan non-ionik (seperti span atau tween) dengan penambahan kolesterol sebagai agen penstabil. Keunggulan niosom terletak pada stabilitasnya yang lebih tinggi, biaya produksi yang lebih rendah, dan fleksibilitas dalam sterilisasi dibandingkan dengan liposom.