Tim mahasiswa Akademi Farmasi Cendikia Farma Husada berhasil lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dengan inovasi sabun cair pencuci piring Wasbi. Tim yang diketuai oleh Marina Saputri, bersama anggota Reni Anggraini dan Saskya Arsita Armanda, serta dibimbing oleh Eliana Sari, S.Si., M.Sc.mengembangkan produk berbahan dasar minyak jelantah dan ekstrak belimbing wuluh. Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan mendaur ulang minyak jelantah me
Mahasiswa Akademi Farmasi Cendikia Farma Husada Berhasil Lolos PKM-K dengan Inovasi Sabun Cair Wasbi
Bandar Lampung – Tim mahasiswa dari Akademi Farmasi Cendikia Farma Husada berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). Tim ini terdiri dari Marina Saputri sebagai ketua, didampingi oleh Reni Anggraini dan Saskya Arsita Armanda sebagai anggota, serta Eliana Sari, S.Si., M.Sc. sebagai dosen pembimbing. Mereka sukses mengembangkan inovasi sabun cair pencuci piring Wasbi, yang dibuat dari minyak jelantah dan ekstrak belimbing wuluh. Keberhasilan ini membuktikan bahwa mahasiswa mampu menghadirkan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus menciptakan peluang usaha yang menjanjikan. “Kami ingin menghadirkan produk yang tidak hanya efektif dalam membersihkan, tetapi juga ramah lingkungan dan lebih ekonomis,” ujar Marina Saputri.
Inovasi Ramah Lingkungan dan Ekonomis
Sabun cair Wasbi merupakan solusi kreatif dalam pengelolaan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah yang sering kali dibuang begitu saja. Dengan pemanfaatan ekstrak belimbing wuluh yang mengandung saponin alami, sabun ini mampu menghasilkan busa yang melimpah serta memiliki daya bersih tinggi. Selain itu, aroma segar belimbing wuluh memberikan nilai tambah bagi produk ini.
Keunggulan utama Wasbi antara lain:
✅ Ramah lingkungan dengan pemanfaatan limbah minyak jelantah
✅ Efektif dalam menghilangkan lemak dan bau pada peralatan makan
✅ Harga lebih ekonomis dibandingkan sabun cuci piring komersial
Target pasar utama dari produk ini adalah ibu rumah tangga dan pelaku usaha kuliner di wilayah Bandar Lampung. Melalui strategi pemasaran yang dilakukan secara offline maupun online, tim optimis bahwa Wasbi dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Langkah Menuju Kewirausahaan: Proses pengembangan Wasbi diawali dengan survei pasar untuk mengetahui kebutuhan dan preferensi konsumen. Setelah itu, tim melakukan serangkaian uji coba untuk memastikan kualitas sabun yang dihasilkan sesuai standar. “Kami melakukan beberapa kali evaluasi terhadap formulasi produk hingga mendapatkan hasil terbaik,” ungkap Reni Anggraini.
Setelah tahap produksi, tim juga mengembangkan strategi pemasaran berbasis digital melalui media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook. Harapannya, produk ini dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari sabun pencuci piring yang lebih ramah lingkungan.
Dengan keberhasilan lolos dalam PKM-K, tim berharap dapat melanjutkan pengembangan Wasbi ke tahap produksi massal dan memperoleh izin edar yang lebih luas. “Kami optimis bahwa produk ini memiliki potensi besar untuk berkembang, mengingat semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap produk ramah lingkungan,” tutur Saskya Arsita Armanda.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Akademi Farmasi Cendikia Farma Husada, tetapi juga menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat.